Rabu, 09 November 2016

Aku yang masih bisa berdiri disini, bisa jadi seperti ini bisa berjalan beriringan dengan teman-teman selayaknya orang berjuang dan memperjuangkan apa yang kita cita-citakan. Aku menangis menulis ini, hatiku teriris seolah membuka luka kegagalan lama. Aku yang tak pernah tau akan takdir Tuhan, aku hanya bisa menjalani tanpa mengerti apa itu takdir. Aku yang hingga detik ini masih masih bisa tersenyum, karena dibelakangku ada sosok ayah dan ibu ku yang slalu mendukungku hingga sampai saat ini. Saat lulus SMA 2013 saat dimana aku harus melanjutkan langkah untuk mencapai cita-citaku,

Tetapi bukan hal yang mudah serta jalan yang mulus yang ku lalui. Aku yang kecewa tidak diterima di PTN yang ku inginkan merasa pupus hingga ujian SBMPTN pun masih aku perjuangkan, hingga cemoohan orang-orang yang menganggapku bodoh. Aku harus menelan ludah pahit-pahit hingga pura-pura tidak mendengar omongan orang lain. Hingga pada akhirnya aku memilih berhenti satu tahun dan menunggu pendaftaran PTN tahun depan.

Bukan waktu yang singkat memang, dengan mengisi waktu luang akhirnya aku bekerja di toko kerudung didaerahku,merupakan pengalaman yang baru memang, dimana aku baru sadar mencari uang susah,belum lagi kalo dimarahin bos. Lika-liku bekerja saat itu membuatku sadar aku tak ingin seperti ini terus,aku nggak mau direh wong terus. Dengan keadaanku yang seperti ini orangtuaku mau menerima dengan penghasilanku yang tidak seberapa,aku seolah menangis. Dalam hati kecilku aku hanya bisa memberi segini. Hatiku tergugah,hatiku mengelak aku harus memberikan lebih bahkan segalanya untuk orangtuaku. Hingga pada akhirnya aku keluar kerja dan lebih memilih untuk mengikuti bimbel.

Aku yang sangat terobsesi dan optimis tahun 2014 ini masuk PTN,akhirnya aku harus menerima kenyataan bahwa aku gagal lagi. Detik saat pengumuman itu juga aku menangis histeris,entah setan apa yang merasuki ku hingga aku merasa Tuhan tidak adil,aku kecewa,aku marah,aku merasa perjuanganku sia-sia . Sempat aku lontarkan kata “maafkan Ika mama,Ika membuat mama kecewa Ika tidak mau sekolah lagi”. Tetapi mama hanya menjawab” Ika harus kuat,Ika bakal dikasih yang lebih baik,Ika harus tetep sekolah mama pengen lihat Ika jadi orang sukses”. Tangisanku semakin menjadi, aku tahu hati kedua orang tuaku sangat kecewa dan bersedih melihat aku seperti itu. Hanya saja mereka tidak ingi menunjukan kekecewaannya,agar terlihat kuat didepanku.

Orangtuaku yang slalu mendukungku dan memberi motivasi setiap hari. Setelah beberapa hari pikiranku mulai mereda,aku harus bangkit aku harus berjuang. Hingga aku berani mendaftar PTN jalur mandiri di Perguruan tinggi yang ada di Kota Semarang. Saat itu masih suasana lebaran. Aku yang belum pernah menapaki Kota Semarang pun bingung,bagaimana aku disana? naik apa nanti? jurusan mana? turun dimana? Pikiranku masih bertanya-tanya. Akhirnya aku teringat teman SMP namanya Eka yang berada di Semarang aku langsung hubungi dia. Aku bertanya mengenai pendaftaranku disana kebetulan satu Perguruan Tinggi dengannya. Tapi sayangnya dia berangkat ke Semarang pertengahan bulan karena kebetulan libur lebaran bersamaan dengan libur semester . Akupun semakin bingung bagaimana nanti? Walaupun sudah diberi petunjuk sama temenku itu. Akhirnya aku berpikir untuk memberanikan diri ke Semarang seorang diri. Selain mendaftar disana aku juga mendaftar disalah satu Perguruan Tinggi di Purwokerto sehingga jadwalnya mepet dipurwokerto hari minggu dia Semarang hari selasa. Aku hanya punya satu hari yaitu hari senin untuk perjalanan ke Semarang. Hari minggupun tiba aku berangkat ke Purwokerto jam 6 pagi untuk mengikuti ujian mandiri di Perguruan Tinggi yang ada di Purwokerto.

Aku sangat grogi,hatiku beredebar saat mengerjakan soal rasa takut capur aduk berada dibenakku. 2 jam berlalu aku menerima sms dari temanku si Eka dia bilang bahwa keberangkatannya ke Semarang diajukan dan kebetulan dia mau menemaniku untuk berangkat hari senin. Dan hari itupun tiba aku berangkat dengan Eka.Selasa paginya aku ujian dan di minggu itu juga hari sabtu aku mendaftar di Universitas PGRI Semarang. Sebelum mengikuti ujian aku cek lokasi di hari jumat aku diantar Eka, paginya pun jam 6 aku diantar juga eka juga. Hari pengumuman tiba dan aku gagal lagi masuk Perguruan Tinggi Negeri. Akhirnya aku diterima di UNIVERSITAS PGRI SEMARANG di jurusan PGSD yang memang jurusan aku dan mamaku kehendaki. Percayalah, do’a dan dukungan orangtua jauh lebih penting dari segalanya. Lihatlah kawan,aku yang sekarang bisa beriringan dan berjuang menuju S.Pd bersama kalian .Semoga apa yang kita cita-citakan dapat tercapai amin...





Berikut ini film dokumenter karya kami Kelompok Dewi Sartika Kelas 5i PGSD UPGRIS
  • Teruntuk kalian yang sedang atau pernah mengalami patah hati tentunya kalian berpikir apakah ini akhir dari hidupku? apakah ini akhir dari s...
  • Recent Posts

    Unordered List

    Text Widget

    Diberdayakan oleh Blogger.

    Video

    Flying Angel Heart